01 Desember 2009

Dubai World Tak Berpengaruh

Para pialang di Bursa Efek Indonesia, Senin (30/11). Meski pada sesi pagi perdagangan di BEI sempat terpengaruh sentimen negatif kasus gagal bayar Dubai World, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat 22.318 (0,93 persen) ke level 2.415,837.


Selasa, 1 Desember 2009 | 03:30 WIB

Jakarta, Kompas - Penundaan pembayaran obligasi syariah yang diterbitkan oleh Dubai World tidak memberikan pengaruh besar terhadap pasar modal Indonesia. Sekalipun sempat terkoreksi, indeks harga saham dalam negeri pada perdagangan awal pekan kemarin akhirnya ditutup menguat.

Pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Senin (30/11), Indeks Harga Saham Gabungan naik 22,3 poin atau 0,93 persen ke level 2.415.

Indeks LQ45 menguat 5,4 poin atau 1,16 persen menjadi 476 dan Indeks Kompas100 naik 5,9 poin atau 1,02 persen ke level 587. Pada awal perdagangan, IHSG sempat melemah hingga 23 poin ke level 2.370.

Namun, koreksi itu tidak berlangsung lama karena sekitar pukul 10.00 IHSG berbalik arah ke teritori positif hingga sampai penutupan perdagangan.

Kasus gagal bayar obligasi Dubai World juga tidak memberikan pengaruh negatif terhadap nilai tukar rupiah. Pada perdagangan di pasar uang kemarin, nilai tukar rupiah memang melemah, tetapi hanya 20 poin, yaitu dari Rp 9.445 pada perdagangan akhir pekan lalu menjadi Rp 9.465 per dollar AS.

Penguatan indeks harga saham dalam negeri seiring dengan kenaikan indeks di sebagian besar bursa regional. Selain bursa Singapura dan Malaysia yang masing-masing turun 1,09 persen dan 0,91 persen, indeks di seluruh bursa regional ditutup menguat.

Indeks bursa Hongkong, misalnya, naik 3,25 persen, bursa China naik 3,20 persen, dan bursa Jepang naik 2,91 persen.

Wakil Presiden Boediono mengundang dua pengamat ekonomi, Chatib Basri dan Raden Pardede, untuk membahas dampak gagal bayar surat utang yang diterbitkan Dubai World.

Saham Bakrie

Analis Anugerah Securindo Viviet S Putri mengatakan, pada awal perdagangan indeks harga saham domestik sempat terpengaruh sentimen negatif Dubai World. Namun, koreksi yang terjadi justru dimanfaatkan investor untuk kembali mengakumulasi saham-saham unggulan.

Investor pasar modal Indonesia tidak perlu khawatir dengan dampak Dubai World karena nilai investasi dari Dubai ke bursa saham Indonesia tidak terlalu besar.

Baik perusahaan investasi maupun perbankan di Indonesia juga tidak memiliki piutang terhadap Dubai World.

Pada perdagangan kemarin, saham PT Bakrie Development Tbk anjlok hingga 16,33 persen menjadi Rp 205. Corporate Secretary Bakrie Development Nuzirman Nurdin, mengatakan, penurunan itu tidak terkait langsung dengan adanya kerja sama tiga anak perusahaan Bakrie Development dengan Limitless, anak perusahaan Dubai World.

Menurut Nuzirman, kasus Dubai World sama sekali tidak memberikan dampak negatif terhadap perseroan karena kerja sama dengan Dubai World hanya pada satu unit bisnis dari empat unit bisnis yang dimiliki perseroan. (REI/har/faj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar